Only hope

Sabtu, 03 Desember 2011

Friday to Remember (Kita bertemu lagi, meski dengan senyum seadanya)


Lagi-lagi waktu mengejar seolah meraung dipagi yang berembun ini. Jam dinding hadiah dari merk detergen terkenal itu, mennujukkan pukul 05.45 dan aku masih lahap menyantap sarapan yang hari ini sangat panas (Baru saja matang) Antara mengunyah dengan cepat dan juga omelan ibu tercinta yang terus saja keluar masuk dari telinga kanan ke telinga kiri. Satu sendok terakhir, dan segera kutelan begitu saja, tanpa bernafas, teh hangat segera kuminum begitu saja. Tidak!!!! Pukul 05.55, dari sini kesekolah jaraknya 8 km. Hari ini ada tambahan pelajaran Fisika, ulangan pula. Haduh!!!! Ibu yang sudah diluar sambil menyetir motor terus mengklakson menyuruhku agar segera naik. Selalu saja seperti ini. Bagaimana ini? Dibonceng dengan kecepatan tinggi sudah menjadi rutinitas berangkat kesekolah. Kali ini aku takut rumus-rumus fisika yang baru saja kupelajari shubuh tadi terjatuh dijalanan padat mojokerto. Ah!!! Kumohon!!! Cepatlah sampai disekolah!!!
Sekitar 15 menit kemudian gerbang sekolah sudah terlihat dari kejauhan, dan kulihat sekelebat sosok yang seperti kukenal. Jaket warna pink kotak-kotak hitam? Jangan!! Bukan!!! pasti bukan dia…
Ibu menghentikan motornya. Lantas aku turun tak lupa salim. Ah, aku tidak siap mental kalau harus bertemu, sudah lama kami tidak bertegur sapa. Tapi, kalau aku tidak segera kekelas? Ulanganku bagaimana, tanpa pikir panjang aku melangkah masuk kegerbang sekolah. Dan seketika kulihat sosokmu berdiri menanti (bukan aku) temanmu yang tadi memberi tumpangan untuknya. Awalnya kuputuskan untuk menunduk saja, berusaha tak melihatmu. Tapi mustahil, dia ada didepanku. Tas yang kujinjing jadi terasa berat, ingin rasanya segera saja berlari dan berakhir tanpa menyapanya.
“………………………………..”
Tanpa sepatah kata apapun, aku berlalu dengan senyum seadanya.
“…………………………”
Ia juga begitu, senyum seadanya.
Begitu berlalu dari sosoknya. Ukh!!! Harusnya aku memanggil namanya, atau paling tidak sedikit mengobrol karena kami sudah berbulan-bulan tak ada kabar. Halah, sesal selalu dibelakang. Bukan saatnya memikirkan hal bodoh itu, setibanya dirumah keduaku. Ternyata ulangan sudah dimulai, yang datang juga sudah banyak, namun tak apalah, masih disoal nomor satu. Sambil menulis soal dan menjawabnya, diam-diam aku mengingat senyuman dan pandagannya saat kami bertemu. Kenapa aku seolah menagkap kejut dalam batinmu? Apa senang karena akhirnya bisa melihatku setelah lama tak jumpa?
Atau justri ia canggung dan merasa aneh melihatku yang amburadul dan ternuru-buru tanpa sebab. Entahlah, apapun yang ia pikirkan, kuharapa ia tahu, aku tidak pindah sekolah. Jumat, aku senang kita bertemu, Friday to Remember. Begitu lamunankun hilang. Ternyata soal nomor 2 sudah disebutkan. Tapi ngomong-ngomong?harus menggunakan rumus apa untuk soal yang satu ini?. Haduh, bakal remidi kalau kaya’ gini…
(Ukh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar